Andriki SaputraPekanbaru, 14 Februari 2023
Dalam rangka menjembatani dan mendorong terjadinya sinergi yang optimal antara perguruan tinggi dan pihak mitra (bisa Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Pemerintah, atau Lembaga Swadaya Masyarakat). Sebagaimana telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya, Kemendikbudristek kembali menawarkan program Matching Fund (MF) Tahun 2023 yang merupakan dana padanan dari Pemerintah terhadap dana dan/atau sumber daya yang telah disediakan oleh pihak mitra untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi. Program MF ini diharapkan akan mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi yang lebih erat dan terakselerasi antara kampus, DUDI, institusi pemerintah, dan masyarakat. Berbagai kegiatan kampus merdeka yang diselenggarakan di luar perguruan tinggi, di antaranya magang/praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/proyek independen, dan mengikuti program kemanusiaan harus didukung oleh kemitraan yang erat antar pemangku kepentingan, kampus, industri, pemerintah, dan lembaga mitra sehingga membentuk ekosistem Merdeka Belajar–Kampus Merdeka.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau melaksanakan Coaching Proposal Matching Fund Tahun Anggaran 2023 pada 14 Februari 2023 bertempat di Ruang Aula LPPM Universitas Riau, acara ini diselenggarakan bagi ketua pengusul yang sudah lulus evaluasi tahap administratif dan akan dievaluasi ke tahap berikutnya. Narasumber pada acara ini adalah Dr. Padil, ST., MT, beliau menjelaskan kriteria penilaian proposal yang akan ditanyakan kepada Ketua Pengusul dan Mitra, deskripsi gambaran presentasi atau format vidio yang akan disampaikan oleh Ketua Pengusul dan Mitra. Narasumber juga menjelaskan tahap-tahap evaluasi pada seleksi proposal Matching Fund. Dijelaskan juga bahwa ketua pengusul harus menjelaskan bagaimana signifikansi manfaat inovasi program, kapasitas pengusul dan komitmen Mitra.
Tujuan utama program Matching Fund adalah untuk mendorong terjadinya kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak perguruan tinggi dengan mitra sesuai dengan deskripsi masing-masing skema. Kerjasama yang dimaksud khususnya dalam bentuk pemanfaatan hasil penelitian dan/atau kepakaran yang dimiliki perguruan tinggi. Mengingat fungsinya sebagai katalisator kemitraan, maka untuk suatu topik tertentu program pendanaan MF diberikan sebagai padanan atas dana/sumber daya yang telah disiapkan pihak mitra dan hanya disediakan dalam waktu pendek dan diharapkan akan menghasilkan program kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Acara ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman/ sharing dengan ketua pengusul lainnya yang pernah memperoleh hibah MF pada tahun sebelumnya dan telah melaksanakan evaluasi tahap lanjutan. Disampaikan juga oleh Ns. Agrina, M.Kep, SP., Kom., Ph.D, dimana harapannya pengusul ini adalah orang yang tepat dan tahap evaluasi pitching yang hanya diminta pada waktu yang terbatas selama 7 menit, Road Map penelitian terkait proposal matching fund tersebut juga ditanyakan oleh tim penilai. Rekam jejak tim pengusul juga menjadi point penting dalam penilaian proposal tersebut.
Sekretaris LPPM Universitas Riau (Assoc Prof. Dr. Emilda Firdaus, SH., MH) yang juga sebagai Ketua Pengelola Matching Fund Universitas Riau Tahun 2023, berharap banyak proposal yang lolos dan memperoleh pendanaan Program Matching Fund Tahun Anggaran 2023. Meskipun pada tahun ini beberapa ketua pengusul belum memperoleh pendanaan program MF semoga Tahun Depan lebih banyak Ketua Pengusul yang termotivasi dan saling berkolaborasi bagi Dosen antar Fakultas untuk mengusulkan kembali proposalnya dan LPPM Universitas Riau juga akan memfasilitasi agenda Coaching dan berbagi pengalaman dalam penulisan proposal program Matching Fund.
Photo Dokumentasi:
desirora