unrinews. Universitas Riau (UNRI), dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi menjalankan fungsi mendidik, meneliti, dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga pilar tersebut tertuang pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) melalui program-program kerja yang sudah ditentukan melalui Lembaga Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM-UNRI).
“Sesuai dengan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, UNRI melalui mahasiswa peserta Kukerta sebanyak 6.467 orang melaksanakan Kukerta, yang terdiri dari sepuluh fakultas yang ditempatkan di dua belas kabupaten kota di Provinsi Riau. Kukerta sudah menjadi mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa UNRI karena Kukerta merupakan salah satu upaya pendekatan mahasiswa kepada masyarakat.” Demikian yang disampaikan Rektor UNRI Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA diBallrom Co-Ex Hotel, Complex SKA Mal , Senin (11/7/2022).
Rektor, menyampaikan mahasiswa yang melaksanakan Kukerta ini, pada prinsipnya telah memiliki kemampuan teori secara akademik, selanjutnya mengimplementasikan pada rangkaian pelaksanaan Kukerta di lokasi penempatan pada masing-masing mahasiswa, ujarnya.
Pada kesempatan ini UNRI melepas mahasiswa peserta Kukerta Balek Kampung sebanyak 5.381 orang mahasiswa, sementara mahasiswa peserta Kuliah Terintegrasi sebanyak 1.086 orang peserta. Sehingga Total keseluruhan mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kukerta Universitas riau pada tahun 2022 ini, berjumlah sebanyak 6.467 orang peserta.
“Kukerta tahun 2022 ini membentuk mahasiswa PEDULI STUNTING atau disingkat dengan mahasiswa “PENTING”. Mahasiswa PEDULI STUNTING, merupakan wujud kontribusi UNRI dalam program nasional percepatan penurunan prevalensi STUNTING yang diintegrasikan melalui kegiatan Kukerta UNRI tahun 2022,” ungkapnya.
“Kita berharap, mahasiswa mampu melakukan kegiatan edukasi, peningkatan penyadaran dan advokasi stunting di daerah mahasiswa melakukan kukerta khususnya di daerah lokasi fokus (lokus) dan di daerah yang memiliki kampung Keluarga Berencana (KB) di seluruh Kabupaten atau Kota di Provinsi Riau,” ujarnya.
“Kukerta UNRI tahun 2022 ini, masih mengambil tema Kukerta Balik Kampung dengan Fokus Utama kegiatan adalah PASCA PANDEMI Covid19. Program Kukerta pada skema Kukerta Balek Kampung ini, berdasar potensi dan permasalahan desa. Dalam Menyusun program, diutamakan untuk mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) agar dapat mendukung ketercapaian rencana yang sudah disusun oleh desa,” jelas Guru Besar bidang perikanan dan kelautan ini menguraikan.
“Disamping Kukerta Balik Kampung, ada juga Kukerta Terintegrasi. Skema Kukerta ini dikhususkan bagi Dosen yang memperoleh Pendanaan Kegiatan Pengabdian baik dari dana DIPA UNRI maupun DRPM. Fokus program yang dikembangkan oleh mahasiswa mengacu pada proposal dosen tersebut,” jelas Rektor.
Selain itu pada kesmpatan ini UNRI turut serta menjadi Peserta Kukerta Kebangsaan dan Kukerta Bersama di Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tutupnya. (wendi. ed: rion. foto: m.rizki. januardi) ***