Andriki SaputraNews. “Pertemuan ini merupakan bentuk sinergi dan evaluasi kinerja dalam bidang kerja sama yang dikelola di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM-UNRI-red). Melalui pertemuan ini, bagaimana kelemahan maupun tantangan kedepan, dapat kita perbaiki untuk penataan administrasi kerja sama yang lebih baik.”
Hal ini disampaikan Ketua LPPM UNRI, Prof Dr Mubarak Msi di hadapan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan kerja sama dari UNRI tahun 2023, Selasa (19/12/2023) di Aula Gedung LPPM UNRI Kampus Bina Widya.
“Poin penting dalam melaksanakan aktifitas kerja sama dengan mitra, baik dalam bentuk Swakelola maupun Tenaga Ahli, adalah dalam tatakelola administrasi yang baik. Karenanya, sangat diperlukan koordinasi antara Tim Peneliti kerja sama mulai dari awal pelaksanaan pekerjaan, hingga selesai pekerjaan. Maka terkait hal ini, perlu koordinasi antar semua unsur yang terkait dalam kerja sama,” urai Ketua LPPM.
Pada kesempatan itu, Ketua LPPM, menyampaikan agar Tim yang akan melaksanakan kerja, agar memperhatikan dokumen kontrak yang disepakati. “Pastikan dulu kontrak pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah disepakati oleh berbagai pihak. Dalam hal ini tentunya Tim pelaksana, mitra, jajaran pimpinan yang berwenang dibidang kerja sama.
Selain dari pentingnya memperhatikan mekanisme pekerjaan yang akan dilaksanakan, Ketua LPPM, juga menyampaikan kerja sama ini tidak sebatas hanya dalam pemenuhan pelaksanaan pekerjaan semata, namun diharapkan kerja sama yang dilakukan dapat pula capaian yang dilaksanakan, dapat dijadikan buku, bahkan paten yang ada dalam pekerjaan yang dilakukan.
“Selanjutnya, kita tentunya bersama-sama ingin selalu berkolaborasi lebih baik lagi, dengan segala bentuk tata kelola kerja sama yang baik, dan ini memang perlu sinergi yang sama antara stakeholder yang ada, jajaran pengambil keputusan, LPPM, Mitra, Tim yang bekerja, maupun unsur lainnya yang berkepentingan dalam hal ini. Semua adalah untuk kemajuan dan pengembangan bagi UNRI secara keseluruhan,” jelas Mubarak. (ed: rion. foto: ist) ***
Photo dokumentasi:
Andriki Saputra
desirora